Mengobati Gangguan Tulang Belakang dengan ”Chiropractic”
Jakarta, Sinar Harapan
Para penderita nyeri tulang belakang yang sudah frustasi berobat ke dokter kini bisa mencoba sebuah metode pengobatan baru, chiropractic. Metode yang pertama kali ditemukan oleh Daniel D. Palmer dari Amerika Serikat pada 1895 ini sesungguhnya sudah ada di Indonesia sejak 15 tahun silam, namun tidak terlalu populer.
”Pengobatan ini sudah menyebar ke banyak negara seperti Jepang, Australia, Inggris dan beberapa negara berkembang lain. Dasar dari metode ini sudah ada sejak berabad-abad lalu,” ujar Dr. Tu Van Huynh DC, ahli chiropractic dari Health Chiropractic Clinic (HCC) kepada SH di Jakarta, Kamis (6/2).
Pada dasarnya chiropractic merupakan salah satu pengobatan non-medis yang dilakukan untuk penyembuhan, setara dengan akupuntur, homeopatik, herbal, aromaterapi dan sejenisnya. Ada berbagai macam penyakit yang bisa diobati dengan metode ini, seperti nyeri tulang belakang, tulang leher, memperbaiki posisi tubuh, sakit punggung, dan sebagainya. Segala jenis keluhan diatasi dengan memperbaiki letak tulang belakang.
Menurut Huyn, cara pengobatannya pada setiap pasien berbeda-beda, tergantung pada keluhan dan penyakit apa yang diderita. Tujuan dari metode alternatif ini adalah membangkitkan kemampuan mengobati sendiri yang sebenarnya sudah dimiliki oleh setiap orang. Berdasar keyakinan para ahli chiropractic, tulang belakang merupakan bagian yang tidak kalah penting dalam kesehatan manusia.
Apabila tulang belakang tidak seimbang maka sistem saraf yang dilindunginya berada pada posisi tertekan dan bisa rusak hingga sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini akan mengakibatkan ketidaknyamanan dan kegagalan fungsi seluruh tubuh. Bahkan bisa pula mengganggu dan merusak sistem saraf, selaput ,igamen, lapisan tulang rawan dan tulang sendi. Lebih dari itu, organ bagian dalam tubuh akan kekurangan suplai darah O2 ke otak dan organ tubuh lain.
Dan yang paling parah adalah kalau seseorang menderita apa yang disebut subloxasion alias pergerakan tulang belakang selama bertahun-tahun tanpa merasakan dan menyadari adanya efek yang diakibatkannya. Gangguan ini akan memperlemah tubuh, dimulai dengan penurunan daya tahan dan menggerogoti tubuh dengan menimbulkan berbagai macam rasa sakit.
Selama di Indonesia sendiri, Huynh sudah merawat sekitar 200-300 pasien. ”Mayoritas mereka adalah penderita gangguan tulang belakang dan leher, dan mereka bisa saya sembuhkan 90-100 persen,” ujar Huynh. Setiap pasien biasanya harus menjalani pengobatan selama beberapa kali dan bisa sembuh total selama beberapa bulan, tergantung pada kasus per kasus. Tingkat efektifitas pengobatan ini juga tergantung pada kepatuhan pasien. Pada pasien chiropractic biasanya dianjurkan mengonsumsi vitamin-vitamin tertentu, bukan obat-obatan kimia. Makin rajin pasien mengonsumsi vitamin dan berkunjung ke dokter ahli chiropractic, makin besar pula peluang untuk pulih.
Pengobatan Alternatif
Metode pengobatan semacam ini tergolong pengobatan alternatif modern yang didasarkan pada akar sejarah. Palmer, penemunya, terinspirasi oleh metode pengobatan manipulasi tulang belakang yang dilakukan di zaman Cina dan Mesir purba. Pada abad ke-5, Hippocrates mengembangkan teori mengenai tulang belakang ini dengan mengaitkannya pada sejumlah penyakit yang bisa muncul akibat adanya gangguan pada bagian tubuh ini. Baru kemudian Palmer berhasil mengembangkan teori ini dengan langsung mempraktikkannya, yakni sukses mengobati pasien yang kehilangan pendengaran setelah mengalami kecelakaan yang menimpa bagian leher.
Pendengarannya kembali berfungsi normal setelah Palmer ”mengutak-atik” tulang belakang si pasien. Sejak itulah Palmer memulai teknik pengobatan ini dan membuka klinik. Berikutnya chiropractic berkembang di kalangan para ahli medis. Sampai sekarang ada sekitar 50.000 ahli chiropractic di seantero AS. Huynh berpendapat, di Indonesia sendiri hanya ada dua orang ahli chiropractic termasuk dirinya. Seorang lagi adalah seorang dokter luar juga yang berpraktik di Bali.
Pengobatan chiropractic difokuskan pada pembetulan lagi letak dan pergerakan tulang belakang dengan menggerakkan tulang belakang dan persendian tanpa operasi atau menggunakan obat-obatan. Hal ini diikuti oleh beberapa ahli tulang setelah melakukan konsultasi serta mempelajari riwayat penyakit penderita, latihan fisik, analisis laborat dan mengamati hasil rontgen yang digunakan untuk menentukan pengobatan apa yang terbaik dan cocok untuk si pasien.
Para ahli menggunakan langkah pertama yang sama seperti yang dilakukan dokter pada umumnya. Kemudian setelah masalah pada pasien teridentifikasi, seorang ahli tulang tersebut dapat mulai untuk memperbaiki bagian badan yang sakit dengan cepat atau menggunakan rangsangan listrik dan pijatan.
Gerakan dari persendian dijabarkan secara nyata oleh ahli terapi tersebut. Ada bermacam bentuk penyetelan kembali tulang ke posisinya yang masing-masing bentuk itu mempunyai kelebihan. Selain bentuk terapi ini mengobati sakit tulang belakang juga dapat digunakan untuk mengobati sakit pada leher, kepala, dan bagian tubuh lain termasuk lutut, rahang, dan bahu.
Di kalangan awam dan medis ada pula yang masih memperdebatkan apakah pengobatan ini betul-betul efisien atau tidak. Ada yang berpendapat bahwa pengobatan alternatif macam ini tidak selayaknya dilakukan oleh dokter, melainkan oleh ahli khusus pengobatan alternatif. Kenyataannya saat ini di negara maju seperti AS saja terdapat banyak klinik chiropractic. Para ahli chiropractic ini tergabung di dalam International Chiropractors Association (ICA).
No comments:
Post a Comment